Seorang perempuan
menjadi subur dan dapat melhirkan segera setelah ia mendapatkan haid pertama
(manarke, dan kesuburan seorang perempuan akan terus berlangsung sampai mati
haid menopause).1
Jenis-jenis kontrasepsi
non-hormonal
1.
Sanggama terputus1
Adalah penarikan penis dari vagina sebelum
terjadinya ejakulasi.1
2.
Pembilasan pascasangama1
Pembilasan vagina dengan air biasa atau tampa
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera setelah koitus merupakan
suatu cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan kontasepsi.1
3.
Pepanjangan masa menyusui1
4.
Pantang berkala1
5.
Kondom1
Jenis-jenis kontrasepsi
non-hormonal
1.
Pil kontrasepsi1
a. Pil
Kombinasi
Yang sekarang di gunakan
tidak berisi estrogen dan prpgesteron alamiah, mlainkan sintetik.1
Mekanisme kerja : komponen
estrogen dalam pil menekan sekresi FSH menghalangi matutrasi folikel dalam
ovariu. Karena pengaruh estrogen dari ovarium terhadap hipofisi tidak ada, maka
tidak terjadi pengeluaran LH. Pada pertengahan siklus haid kadar FSH rendah dan
tidak terjadi peningkatan LH, sehingga menyebabkan ovulasi terganggu.1
b. Pil
sekuensial
Pil yang hanya mengandung estrogen saja untuk
14-16 hari, disusul dengan pil yang mengandung estrogen dan progesterone untuk
5-7 hari.1
2.
Kontasepsi Suntikan1
a. Suntikan
setiap 3 bulan
Mekanisme kerja : obat ini menghalangi
terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan gonadotropin releasing hormone dari hipotalamus. Lendir serviks
bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma melalui serviks uteri.
Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi.1
b. Suntikan
setiap bulan
Mekanisme kerjanya : mecegah keluarnya ovum
dari ovarium (ovulasi)1
3.
AKDR1
Mekanisme kerja : IUD belum diketahui dengan
pasti. Kini pendapat yang terbanya ialah bahwa IUD dalam kavum uteri
menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan sebukan leukosit
yang dapt menghancurkan blastokista atau sperma.
4.
Kontrasepsi Implant2
Metode kontrasepsi yang diinsersika pada
bagian subderal, yang hanya mengandung progesting dengan masa kerja panjang, dosis
rendah, dan reversible untuk wanita.2
5.
KONTAP1
Sterilisasi
ialah tindaka yang dilakukan pada kedua tuba fallopii perempuan dan -kedua vas
deferens laki-laki.1
Referensi
1. Prawirohardjo,
Sarwono, 2011. Ilmu Kandungan Edisi
Ketiga. Pt.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
2. Eva
Ellya Sibagaria, SKM, Rangga Pusmaika, S.ST, Rismalinda, S.ST. 2010. Kesehataan Reproduksi Wanita. Trans
Info Media, Jakarta.
No comments:
Post a Comment