7/09/2015

Kontasepsi


Seorang perempuan menjadi subur dan dapat melhirkan segera setelah ia mendapatkan haid pertama (manarke, dan kesuburan seorang perempuan akan terus berlangsung sampai mati haid menopause).1
Jenis-jenis kontrasepsi non-hormonal
1.        Sanggama terputus1
Adalah penarikan penis dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi.1
2.        Pembilasan pascasangama1
Pembilasan vagina dengan air biasa atau tampa tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera setelah koitus merupakan suatu cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan kontasepsi.1
3.        Pepanjangan masa menyusui1
4.        Pantang berkala1
5.        Kondom1
Jenis-jenis kontrasepsi non-hormonal
1.        Pil kontrasepsi1
a.    Pil Kombinasi
Yang sekarang di gunakan tidak berisi estrogen dan prpgesteron alamiah, mlainkan sintetik.1
Mekanisme kerja : komponen estrogen dalam pil menekan sekresi FSH menghalangi matutrasi folikel dalam ovariu. Karena pengaruh estrogen dari ovarium terhadap hipofisi tidak ada, maka tidak terjadi pengeluaran LH. Pada pertengahan siklus haid kadar FSH rendah dan tidak terjadi peningkatan LH, sehingga menyebabkan ovulasi terganggu.1
b.    Pil sekuensial
Pil yang hanya mengandung estrogen saja untuk 14-16 hari, disusul dengan pil yang mengandung estrogen dan progesterone untuk 5-7 hari.1
2.        Kontasepsi Suntikan1
a.    Suntikan setiap 3 bulan
Mekanisme kerja : obat ini menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan gonadotropin releasing hormone dari hipotalamus. Lendir serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma melalui serviks uteri. Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi.1
b.    Suntikan setiap bulan
Mekanisme kerjanya : mecegah keluarnya ovum dari ovarium (ovulasi)1
3.        AKDR1
Mekanisme kerja : IUD belum diketahui dengan pasti. Kini pendapat yang terbanya ialah bahwa IUD dalam kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan sebukan leukosit yang dapt menghancurkan blastokista atau sperma.
4.        Kontrasepsi Implant2
Metode kontrasepsi yang diinsersika pada bagian subderal, yang hanya mengandung progesting dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan reversible untuk wanita.2
5.        KONTAP1
Sterilisasi ialah tindaka yang dilakukan pada kedua tuba fallopii perempuan dan -kedua vas deferens laki-laki.1

Referensi
1.    Prawirohardjo, Sarwono, 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Pt.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

2.    Eva Ellya Sibagaria, SKM, Rangga Pusmaika, S.ST, Rismalinda, S.ST. 2010. Kesehataan Reproduksi Wanita. Trans Info Media, Jakarta. 

No comments:

Post a Comment